Galau kata-kata yang sering kita dengar belakangan ini mungkin bisa dilukiskan pada kondisi pemerintah Bungo saat ini.
saya mulai bercerita dari aktifitas saya hari ini, Bangun jam 05.30
saya belum langsung mandi, fikiran saya terarah ke disfenser memanaskan
air agar sehabis mandi bisa menikmati kopi... kamar mandi di kontrakan
saya cuma tiga langkah dari kamar tidur, sehabis mandi dan aktifitas
wajib saya langsung kembali kedepan disfenser untuk menyeduh Cappucino
yang saya beli tadi malam,
waktu menunjukkan 07.30 saya mulai
berangkat dengan mengendarai sepeda motor saya menuju tempat kerja,
sesampai di persimpangan bangunan bawah saya terhenti oleh lampu merah,
tiba-tiba dua orang pedagang koran menghampiri lalu menawarkan koran
yang berbeda, saya pilih Tribun Jambi
karena lebih murah dan beritanya juga komplit, sampai ditempat kerja
satu persatu rubrik saya baca dan sampai dirubrik ahir BUNGO REGION,
saya kaget melihat berita utamanya tentang "Honorer Sedot Rp. 20 Miliar"
saking kagetnya saya bersuara, gile daerahku.. ternyata teman
dibelakangku mendengar dan di bilang, memang gua harus bilang wawww
gitu..!!
ternyata pertanyaan2 teman diskusi saya selama ini benar
adanya, angka 20 M untuk sebuah daerah berkembang seperti Kab. Bungo
tentu tidak sedikit, akan banyak sektor pembangunan lain yang terganggu,
kenapa..? APBD yang seharusnya tepat sasaran memungkinkan sebuah daerah
menjadi maju dan masyarakat sejahtera, tidak untuk Kab. Bungo, sampai
saat ini pemerintahan yang dipimpin SZ-MASHURI belum terlihat
program-program terobosan yang langsung menyentuh masyarakat, masyarakat
Bungo rata-rata berpenghasilan sebagai petani, Karet maupun Kelapa
sawit yang bergantung dengan pasar dunia maupun kondisi alam, seperti
saat ini, jelas penurunan pendapatan rata-rata masyarakat dikarenakan
kondisi alam dan pasar dunia yang tidak menentu..
mungkin langsung
saja dengan pokok yang akan saya bahas, PEMDA BUNGO LAGI GALAU,, mungkin
masih tanda tanya bagi pembaca, mengapa Pemda Bungo Galau...???
kembali ke berita Tribun Jambi hari ini, angka 20 M angka yang besar
untuk beban APBD, disatu sisi pemerintah telah menyediakan lapangan
pekerjaan bagi 1500 tenaga honorer, disisi lain carut marutnya birokrasi
baik soal pengangkatan tenaga honorer maupun pembagian kerja bagi
tenaga honorer sampai saat ini tidaklah efektif dan efisien, menyediakan
lapangan pekerjaan memang kewajiban negara (pemerintah) tidak
terkecuali tenaga honorer..
tapi ada yang menarik mengenai tenaga
honorer di pemerintah Bungo, tidak asing lagi bagi masyarakat bungo,
tenaga honorer menjadi impian banyak masyarakat karena berharap akan
diangkat menjadi PNS tetap itulah iming-iming yang beredar, masyarakat
dibodohi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan masyarakat untuk meraup uang
masyarakat menambah pundi kekayaan oknum-oknum baik pejabat di
Eksekutif, Legislatif maupun keluarga pejabat, tim sukses Bupati dan
lain sebagainya, telah jadi rahasia umum, untuk jadi tenaga honorer di
lingkungan pemda Bungo seorang tenaga honorer mesti mengeluarkan uang
15-20 juta kalau ingin masuk ke data bbest honor pemda, praktek ini
telah berlangsung beberapa tahun belakangan ini dan sampai saat ini
masih bisa ditemukan, mohon ma'af bagi anda yang saat ini tenaga
honorer, saya hanya ingin mengajak berfikir realistis, karena ada oknum
yang diuntungkan dibalik semua ini, sementara beban pemda bertambah
karena membiayai tenaga honorer.
jika kita melihat, banyak tenaga
honorer yang tidak jelas job kerja yang akhirnya ongkang-kaki di kantor
samil menunggu waktu pulang, alasan wakil Bupati H. Mashuri dan kepala
BKD M. Yusup hanyalah retorika menutup praktek mafia honorer di Kab.
Bungo, alasan honorer sebagai penopang roda pemerintahan hanyalah
kata-kata pembenaran pemerintah yang kotor, busuk dan tidak memiliki
visi jelas..
saya memaklumi kebutuhan tenaga honorer di Kab. Bungo,
tapi dengan angka 1500 sebuah angka yang fantastis yang penuh tanda
tanya,
1. apakah PNS yang ada tidak mampu, rekrut PNS perlu dipertanyakan lagi
2. apakah pengangkatan honorer proyek Pejabat, Bupati/Wakil Bupati unt
menambah pundi kekayaan = 100 honorer x 20 juta = Rp. 2000.000.000
3. atau apakah honorer dijadikan ajang balas jasa Bupati/Wakil bupati untuk tim sukses, keluarga atau koleganya
masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain tentu tidak cukup dibahas dalam tulisan ini..
melihat kondisi terkini, sudah seharusnya Pemerintah Bungo mulai
mengefisien tenaga honorer, dan menyediakan lapangan pekerjaan disektor
lain.. .
Jambi, 17 Desember 2012
Posted in:
1 komentar:
Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag jatim) Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA JATIM tepatnya di kab SIDOARJO dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. karena tanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA JATIM dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa cemas dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimiskupun timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 15 Desember 2013 namun di undur tanggal 21Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 2 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten SIDOARJO Prov JAWA TIMUR. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku. Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku.dan untuk hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada : 1. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama juga buat teman-temanku terimakasih semuanya. 2. Terimakasih khususnya Bpk.Drs.DEDE DJUNAEDHY M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah yang membantu kelulusan saya,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.jadi bagi temen2 yang ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi Direktur pengadaan PNS Drs.DEDE JUNAEDY M.SI,0878 4299 6999.wassalam.
Posting Komentar